TIMES SABANG, PACITAN – Dari wilayah perbukitan Kecamatan Bandar, prestasi kemanusiaan datang dengan cara yang tenang, tetapi pasti. PMR SMPN 2 Bandar mencatatkan hasil membanggakan dalam ajang GELORA PMR (Gerakan Lomba Relawan Muda) tingkat Madya dan Wira se-Kabupaten Pacitan yang digelar PMI Pacitan di GOR Pacitan, November 2025 lalu.

Keikutsertaan SMPN 2 Bandar dalam ajang ini bukan semata-mata untuk mengejar piala. Lebih dari itu, kegiatan tersebut menjadi bagian dari proses panjang membentuk kepekaan sosial, ketangguhan, dan keterampilan dasar pertolongan pertama bagi para siswa.

Hasilnya pun nyata. Kontingen PMR SMPN 2 Bandar berhasil meraih Juara 2 Lomba Kotak Pertolongan Pertama, salah satu kategori yang menuntut ketelitian, kecepatan, serta pemahaman prosedur medis dasar dalam kondisi darurat.

Tak berhenti di situ, secara keseluruhan SMPN 2 Bandar juga berhasil menembus peringkat 5 Juara Umum. Capaian ini menunjukkan konsistensi dan daya saing sekolah, sekaligus menegaskan bahwa keterbatasan jarak geografis tidak menjadi penghalang untuk berprestasi di tingkat kabupaten.

Prestasi tersebut tentu lahir dari proses pembinaan yang serius. Dua pembina PMR SMPN 2 Bandar, Hari Krisyanto dan Niniek Indriani, menjadi sosok penting di balik kesiapan para siswa. Melalui pendampingan yang rutin dan terarah, keduanya membentuk PMR bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi ruang belajar karakter dan kepedulian sosial.

Foto bersama pembina PMR SMPN 2 Bandar Pacitan dengan membawa trofi. (Foto: Lilis Suryani for TIMES Indonesia)

Kepala SMPN 2 Bandar, Hadi Wijanarko, mengapresiasi capaian tersebut. Menurutnya, kegiatan ekstrakurikuler memiliki peran strategis dalam pengembangan potensi siswa di luar akademik.

“Kami sangat antusias dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tujuannya jelas, menggali potensi siswa agar memiliki wawasan dan keterampilan yang bermanfaat langsung bagi kehidupan bermasyarakat,” ujar Hadi Wijanarko, Jumat (26/12/2025).

Ia menambahkan, PMR menjadi sarana pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan, kemandirian, serta kerja sama tim. Prestasi yang diraih di ajang GELORA, kata dia, merupakan hasil dari proses panjang dan ketulusan siswa dalam belajar menjadi relawan muda.

“Kami bangga dan akan terus mendukung penuh kegiatan PMR. Prestasi ini adalah bonus dari kerja keras mereka,” imbuhnya.

Keberhasilan di GELORA 2025 diharapkan menjadi pemicu semangat bagi seluruh warga sekolah. Dengan dukungan pembina dan manajemen sekolah, PMR SMPN 2 Bandar terus diarahkan sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda yang sigap, peduli, dan siap hadir saat masyarakat membutuhkan.

Piala mungkin tersimpan di lemari, tetapi keterampilan pertolongan pertama dan semangat kemanusiaan yang ditanamkan melalui PMR akan terus melekat dan memberi manfaat nyata di tengah masyarakat. (*)