TIMES SABANG, JAKARTA – Rabu, 31 Desember 2025, menandai hari terakhir dalam kalender Masehi tahun ini. Bagi sebagian orang, momen pergantian tahun diisi dengan berkumpul bersama keluarga atau teman. Di kalangan umat Islam, pergantian tahun sering dimanfaatkan untuk bermuhasabah, mengevaluasi diri melalui doa akhir tahun dan doa awal tahun.
Perlu dipahami sejak awal, bacaan doa akhir dan awal tahun bukan doa warid atau ma’tsur yang secara langsung dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Namun, doa ini disusun dan dianjurkan oleh para ulama sebagai bentuk ikhtiar spiritual: memohon ampun atas masa lalu dan berharap kebaikan di masa depan.
Salah satu ulama yang menuliskan bacaan doa ini adalah Mufti Jakarta abad ke-19–20 M, Habib Utsman bin Yahya, dalam kitab Maslakul Akhyar. Dari kitab inilah bacaan doa akhir dan awal tahun yang populer di masyarakat bersumber.
Tata Cara Membaca
Secara umum, doa akhir tahun dibaca sebanyak tiga kali menjelang pergantian tahun. Setelah itu, dilanjutkan dengan doa awal tahun. Doa dapat dibaca secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.
Doa Akhir Tahun 2025
Berikut bacaan doa akhir tahun yang dianjurkan dibaca tiga kali:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
“Ya Allah, atas semua perbuatan yang aku lakukan di tahun ini—baik yang Engkau larang dan belum sempat aku tobati, maupun dosa yang Engkau tangguhkan dengan kemurahan-Mu padahal Engkau mampu menghukumku—aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku. Terimalah amal-amal yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala. Jangan Engkau putuskan harapanku kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.”
Doa Awal Tahun 2026
Doa awal tahun dibaca sebagai permohonan perlindungan, pertolongan, dan bimbingan Allah SWT agar tahun yang dijalani lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Berikut lafal doanya:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Abadi, Maha Awal. Dengan karunia dan kemurahan-Mu, aku berharap. Tahun baru telah tiba. Aku memohon perlindungan dari godaan setan dan para pengikutnya, serta pertolongan-Mu untuk mengendalikan hawa nafsu. Bimbinglah aku agar setiap aktivitas mendekatkanku kepada-Mu, wahai Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Catatan Penting
Dalam membaca doa akhir dan awal tahun, tidak boleh diyakini sebagai ibadah khusus yang disunnahkan secara spesifik pada pergantian tahun Masehi. Doa ini dibaca atas dasar kesunahan berdoa secara umum, yang boleh dilakukan kapan saja.
Dengan niat yang lurus dan pemahaman yang tepat, doa akhir dan awal tahun dapat menjadi sarana refleksi diri sekaligus penguat harapan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Doa Akhir Tahun 2025 dan Awal Tahun 2026: Bacaan, Makna, dan Penjelasannya
| Pewarta | : Yusuf Arifai |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |