TIMES SABANG, MALANG – Bersalam-salaman saat Lebaran adalah momen sakral untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi. Namun, tanpa disadari, banyak dari kita melakukan kesalahan yang justru mengurangi makna tradisi ini.
Dirangkum dari pakar etiket dan tradisi Islam, berikut 5 kesalahan umum saat bersalaman beserta solusinya:
1. Tidak Menundukkan Pandangan Saat Bersalaman
Tanpa kita sadari, kita menyalami sambil melihat ke arah lain atau malah sibuk dengan ponsel. Sikap seperti ini dinilai banyak orang tidak tulus dan cenderung menyebabkan kesan meremehkan.
Cobalah saat bersalaman, tatap mata lawan bicara kita 2-3 detik. Dan jauhkan gawai selama silaturahmi sedang berlangsung.
2. Ucapan yang Terlalu Singkat dan Formal
Ini sering kita lakukan: hanya mengatakan "maaf lahir batin" tanpa kontak mata atau senyuman.
Cobalah dengan menambahkan tambahkan sedikit doa: "Semoga kita semua diberi berkah dan kesehatan"
Atau, tambahkan denga menyebut nama: "Pak Agus, saya mohon maaf lahir batin ya". Dengan menambahkan nama, ada makna penghargaan di sana. Cobalah kali ini..
3. Tidak Membungkukkan Badan Sedikit
Banyak yang tidak paham makna membungkukkan badan saat menghormati seseorang. Tradisi membungkuk 15 derajat di Jepang adalah bentuk penghormatan terhadap sesama. Di Jawa, membungkuk adalah simbol penting soal kerendahan hati.
Coba terapkan hal tersebut saat bersalaman. Condongkan badan sedikit ke depan namun jangan berlebihan agar tidak terkesan dibuat-buat.
Ketika kita sedikit membungkuk saat bersalaman kepada yang tua, yang sepadan maupun yang lebih muda, maka sikap Anda itu akan dihargai sebagai penghormatam yang tulus antarmanusia.
---------------------------------
Salam-salaman Lebaran seharusnya menjadi momen penuh makna, bukan sekadar formalitas.
Dengan menghindari 3 kesalahan di atas tadi Anda bisa lebih memperdalam silaturahmi dan menunjukkan penghormatan tulus.
Selamat lebaran...
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tiga Kesalahan Saat Salaman Lebaran yang Tanpa Sadar Sering Kita Lakukan
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |